Segitiga Mahasiswa vs Segitiga Jobseeker

Menjadi seorang mahasiswa itu adalah sesuatu yang tidak semua orang dapat merasakannya. Tidak berlebihan jika saya bilang bahwa menjadi mahasiswa adalah salah satu pencapaian sekaligus amanah yang wajib kita syukuri. Selepas status mahasiswa resmi saya tinggalkan beberapa bulan yang lalu, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi suatu kebahagiaan bagi seorang mahasiswa. Saya menyebutnya SEGITIGA MAHASISWA. Mengapa saya menulis tentang ini, karena menurut saya pada dasarnya setiap manusia itu born to be happy, berhak dan wajib untuk bahagia. Bahkan tujuan hidup, segala apa yang kita usahakan dan sekalipun ajaran dlm kitab suci yang kita imani tujuannya adalah untuk mencari kebahagian. Jadi untuk apa kita harus membandingkan diri kita dengan orang lain dlm kebahagiaan toh standar kebahagiaan tiap orang beda2.

Balik lagi ke Segitiga Mahasiswa, konsep ini perama kali saya dapatkan ketika saya ngobrol dengan kaka kelas saya saat saya tingkat 2, dan kemudian kaka kelas saya ini menjadi mentor saya saat saya mengerjakan tugas akhir di tingkat 4. Kurang lebih segitiga mahasiswa digambarkan seperti ini:
Meraih nilai tinggi dalam bidang akademik, gaul dan eksis dalam berkegiatan sosial (berorganisasi, bermain, berkomunitas) dan memiliki waktu tidur yang cukup adalah suatu kebahagiaan bagi mahasiswa. Mahasiswa yang demikian biasanya menjadi panutan bagi mahasiswa lain dan membuat mahasiswa lain menjadi iri padanya. Namun ternyata dalam kondisi real tidak seideal itu. Kita mahasiswa biasanya hanya dapat meraih 2 dari 3 yang ada di segitiga mahasiswa. Akademik dan sosial saja, akademik dan tidur saja atau tidur dan sosial saja. Harus ada satu yang dikorbankan dari 3 sudut segitiga ini. Kalau kita ingin akademik kita baik dan waktu tidur cukup maka biasanya kita menjadi tidak punya waktu untuk bersosial, biasanya mahasiswa tipe ini sering disebut ansos/kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Kalau kita ingin menjadi mahasiswa 'gaul' yang dikenal seantero kampus dengan jabatan di berbagai organisasi atau bebas bermain-main dan tetap ingin punya waktu tidur yang cukup (sungguh indah sejujurnya jika memiliki kehidupan seperti ini. haha:D), namun biasanya akademik kita menjadi keteteran dan tidak menonjol, Tetapi sudah seharusny menjadi mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan emas yang ada di kampus dengan maksimal, belajar di dalam kelas dan belajar di luar kelas. Tentuny hal ini butuh pengorbanan. Apa pengorbanannya? Yup, sudut yang satunya lagi, Tidur. Waktu tidur pasti akan jauh berkurang. Tapi itulah mungkin salah satu harga yang harus dibayar jika kita ingin sukses dalam berakademik dan bersosial. Untuk mahasiswa yang senasib dengan saya (memiliki kemampuan IQ yang biasa-biasa saja), kita memang diharuskan untuk memilih, sudut manakah yang akan kita perjuangkan dan sudut mana yang akan kita korbankan. Ini tergantung dari tujuan kita kuliah untuk apa sebenarnya? It's your choice!! hehe

Lalu ketika sudah lulus kuliah, kebahagian seperti apa yang dicari oleh seorang joobseeker dalam mencari kerja. Saya menamainya SEGITIGA JOBSEEKER. Kurang lebih gambarnya seperti ini:



Kalau saya pribadi saya mencari pekerjaan yang memenuhi segitiga jobseeker seperti gambar di atas. Tidak ada yang lebih membahagaikan menurut saya daripada kita dibayar mahal untuk melakukan sesuatu yang kita senangi dan dilakukan bersama partner kerja di lingkungan yang menyenangkan, yang membuat kita serasa berada di rumah sendiri, di tengah-tengah keluarga kita sendiri. Saya ingin dapat menyalurkan passion saya bersama partner yang menyenangkan dan mendapatkan penghasilan yang setidaknya cukup, 3P, Passion, Partner, Penghasilan. Hhaha:D Alhamdulillah sekarang saya sudah mendapatkan sebuah tempat bekerja yang InshaAllah terbaik dan memenuhi 3P tadi. Bekerja dimana dan apapun tidak masalah, asalkan kita bahagia dengan pekerjaan kita, kita tetap dapat memenuhi fitrah kita sebagai manusia bukan robot, dan yang pasti perkerjaan itu harus membawa manfaat untuk kita, sekeliling kita dan harus Halal tentunya. hehehe :)


Komentar

  1. Setuju banget tuh, mungkin bisa dibilang kalau ketiga sisi itu (akademik, sosial, tidur) seimbang segitiganya jadi segitiga sama sisi, kalau gak seimbang mungkin segitiga siku-siku, sama kaki atau malah segitiga tidak beraturan. Cuma untuk mencapai kondisi ideal mahasiswa seimbang di tiga aspek itu memang sulit.

    Oh ya, blog saya juga membahas banyak hal tentang mahasiswa, sila berkunjung jika berkenan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bro,, susah emang kalau mau jadi ideal mah. Selalu ada sisi yang dikorbankan kl mau meraih sisi yang lain. Tapi bukan berarti menjadi ideal itu hal yang mustahil sih :))

      Wah,, blogger professional ya?? Tulisannya mantap2 (y)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Rekrutmen PT. Paragon Technology and Innovation

Isolator : Piringan Bergerigi di Jaringan Listrik

Lebih Tahu tentang Transformator: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Kegunaan