Cerita KP Ceria (Part 2: bertemu senior TN)
Suatu hari di kantor..
Atau lebih tepatnya
suatu hari jumat. Hari itu sedang diadakan simulasi penanggulangan terhadap
bencana kebakaran di kantor. Karyawan-karyawati kantor ini dan tidak terkecuali
mahasiswa-mahasiswa PKL seperti saya berbondong-bondong menuju lobi kantor
dengan menggunakan pakaian training. Di
depan kantor sudah menunggu bapak-bapak dari satuan dinas pemadam kebakaran
kota Bandung.
Singkat cerita
bapak-bapak dari dinas pemadam kebakaran berseragam biru-hitam ini menjelaskan
mengenai prosedur penyelamatan ketika terjadi kebakaran di dalam gedung. Mereka
mendemonstrasikan bagaimana cara menggunakan APAR (alat pemadam api ringan)
dengan baik dan benar, mensimulasikan bagaimana cara menolong orang jika ada
yang terjebak di dalam ruangan yang terbakar dll dsb dst. Dilanjutkan dengan
simulasi kebakaran di lantai 3 gedung PLN P3B-JB APP cigereleng tempat saya
bernaung ini.. Seru, menarik, lucu, cukup menegangkan dan menyenangkan.. haha:D
Tapi pointnya ada
setelah ini sih.
.
Pasca simulasi ini, ada
makanan untuk para peserta yang ikut simulasi. Saat saya sedang mengantri,
tiba-tiba Bu Henny (mentor di bagian “data&assesmen”) datang mendekat..
Bu Henny : “Angkatan berapa dek?” *tiba-tiba nny
tanpa basa-basi*
Saya : *berpikir sejenak: bukannya
kemarin kita udah kenalan ya bu? Saya kan ITB angkatan 2011. Saya juga udah tau ibu
ITB angkatan 2001* namun yang terucap hanyalah “angkatan 2011, bu”
Bu
Henny : “Bukan.. angkatan TN
mksdnya?”
Saya : *jrengggg* (dalam hati, kok
ini ibu bisa tau gue TN ya. Dan biasanya klo ada orang yang ngasi pertanyaan
itu bisa dipastikan bahwa ia pun adalah…)
“19, bu.. Eh ibu tehhh…???
“19, bu.. Eh ibu tehhh…???
Bu
Henny : “ Iyaa, saya juga TN
angkatan 9.”
Saya : *speechless sebentar, ga tau
harus ngomong apa kalo ternyata mentor yang selama ini udh berkomunikasi 5 hari
tidak lain adalah kaka dari satu almamater yang sama juga saat SMA dulu* “@#$!%^&*!!”
Yaa, setelah itu kami
asyik mengobrol sebentar mengenai kehidupannya di bandung dan juga latar
belakang saya. Saking asyiknya saya lupa untuk memanggil beliau “ibu” tetapi
memanggilnya dengan sebutan “kaka”. Sampai ada pegawai PLN yang lain yang
bertanya “loh, kok manggilnya kaka?”
haha karena memang saya terbiasa memanggil senior2 di TN dengan sebutan
abang-kaka, berapa pun angkatannya.. hehe
Selidik punya selidik,
akhirnya saya mengerti mengapa Bu Henny bisa mengenali saya sebagai alumni TN.
Hal itu karena pada hari itu saya memakai training, dan training yang saya
pakai merupakan training bekas SMA dulu.. wkwkwk.. Bangga rasanya menjadi
bagian dari alumni SMA ini. Walaupun kami belum pernah mengenal sebelumnya,
setelah sama-sama tahu bahwa kami berasal dari “induk” yang sama, rasa persaudaraan dan ikatan itu tetep ada..
Bertemu dengan alumni
yang sudah berkiprah dengan hebatnya di bidang masing-masing mengingatkanku
bahwa waktunya sudah semakin dekat. Waktu untuk mewakafkan diri ini untuk
bangsa, negara dan dunia ..semoga Tuhan
memberkati sumpah dan janjiku –petikan lagu hymne alumni SMA Taruna Nusantara
situasi simulasi kebakaran di gedung PLN P3B JB Cigereleng
abis simulasi, makan dulu coyy:D
Komentar
Posting Komentar