Cerita KP Ceria (Part 1: Rutinitas Baru)
Selamat pagi menjelang
siang di hari Senin yang cukup cerah ini!! Senin kali ini berbeda dari senin
biasanya karena Senin kali ini saya sedang melakukan kerja praktek (KP)!! Yup,
KP adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh setiap mahasiswa power
jika ingin lulus dari kampus ini.. haha (lebay,, tp beneran:P). PT PLN (Persero) Penyaluran
dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau P3B-JB adalah
instansi yang menjadi tempat peraduan kami untuk belajar dan mencari
pengalaman. KP kali ini saya tidak sendirian melainkan satu pasukan yang
terdiri dari 9 orang yakni Aris, Sina, Amir, Yoga, Imam, Ario, Hafit, Ogin, dan saya
sendiri Teguh. Kantor kami berada di Kompleks PLN Cigereleng
Jl. Moh. Toha km. 4 Bandung 40255 Jawa Barat. Dekat bukan?
Kalau saya pribadi sih memilih KP ditempat ini simple saja, karena dekat
sehingga tidak perlu memikirkan bagaimana masalah akomodasi dan biaya transport
seperti jika tempat KP kita jauh dan asing bagi kita. Lagipula prosesnya tidak ribet
dan berbelit-belit cukup satu kali datang ke sana untuk menyerahkan berkas,
kedatangan kali kedua kami sudah diterima.
Sebetulnya ada satu orang lagi yaitu Ucok yang KP
disini namun kami berbeda unit jadi saya tidak bisa cerita
banyak mengenai “unit”nya. PLN P3B di cigereleng ini terbagi ke dalam 2 unit
yakni Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) dan Area Pengatur Beban (APB). Kami
ber-9 ditempatkan di unit APP, sementara RSP ditempatkan di unit APB.
Kami ber-9 di bagi kedalam
4 topik KP berbeda di unit APP PLN ini yakni buku kuning, data & assesmen,
proteksi dan transmisi. Aris, Yoga dan Hafit ditempatkan di bagian “buku kuning”, Ogin, Ario dan Sina ditempatkan di “data & assesmen”, Amir di bagian transmisi
sementara saya dan Imam di bagian proteksi.
Sekedar informasi PLN unit APP cigereleng ini
mengkoordinir 26 GI (Gardu induk) yang ada di Jawa Barat. Setiap GI memiliki buku petunjuk pengoperasian
Gardu Induk yang digunakan sebagai buku panduan bagi Operator Gardu Induk ( OGI
) yang melakukan tugas operasional langsung pada peralatan di Gardu Induk.
Dinamakan buku kuning karena yaa.. istilah lokal aja soalnya bukunya bersampul warna
kuning >.< Pada saat kami KP, kebetulan sedang ada peng-update-an buku
kuning yang biasa dilakukan setiap 2 tahun sekali dan kebetulan sedang “jatuh
tempo” saat ini. Sehingga ketiga teman saya ini bertugas untuk penyusunan
setidaknya 18 buku kuning dari berbagai GI.
Di dalam gardu
induk tentunya terdapat berbagai komponen vital seperti trafo, konduktor dll
dsb dst yang tentu saja diharapkan selalu berada dalam kondisi terbaiknya
sehingga jaringan listrik ini cukup tangguh dan stabil untuk mengalirkan daya
dari produsen listrik ke konsumen. Untuk itu semua peralatan ini perlu untuk
dilakukan pengecekan secara rutin untuk memantau kondisinya. Ini adalah tugas
dari teman-teman saya yang berada di bagian “data&assesmen”. Ogin, Ario dan Sina mendapatkan tugas untuk membuat aplikasi yang dapat menentukan apakah
kondisi suatu peralatan di gardu induk masih baik, cukup atau buruk berdasarkan
data-data inputan yang didapatkan dari hasil pengujian dan pengukuran di
lapangan. Sebelumnya tentu telah dijelaskan terlebih dahulu oleh mentornya
mengenai metode-metode yang digunakan untuk menentukan karakteristik dan
kondisi peralatan itu. Aplikasi yang mereka buat tentu saja membutuhkan
kemampuan dan skill koding yang cukup baik. Jadi teman/adik power yang tidak
suka ngoding, dewasa ini di zaman yang sudah serba digital seperti ini, koding/
ngoding adalah suatu hal yang tak terelakan lagi.. XD
Selain dari sisi
komponen dan peralatan yang harus selalu dalam keadaan baik dan fit, jaringan
transmisi juga perlu dilindungi dari berbagai ancaman tegangan lebih yang dapat
membahayakan system. Ini adalah tugas Amir dari bagian transmisi. Doi
sehari-hari bercengkrama dengan arrester. Kalau ada yang belum tau apa itu
arrester, jadi arrester itu semacam alat proteksi untuk melindungi system
transmisi dan GI dari ancaman overvoltage yang berasal antara lain akibat
sambaran petir atau switching. Selama 3 minggu ini, kami pernah diajak untuk
mengecek kondisi arrester dengan mengukur arus bocornya apakah masih dalam
ambang batas yang masih dapat ditoleransi atau diperlukan tindakan
peremajaan/pergantian arrester.
Oh iya, FYI
mentor untuk bagian “data & assesmen” dan “transmisi” ini alumni Power
(atau dulunya elektro arus kuat) ITB loh.. yang satu angkatan 1998 namanya mas
Gama dan satunya lagi angkatan 2001 panggilannya Bu Henny. Entah kita terbiasa
manggil mas Gama dengan sebutan mas
sementara Bu Henny dengan sebutan Bu, padahal
dari umur juga masih tuaan mas gama. Tp ga papalah, setidaknya jadi lebih enak
deh, berasa sama kaka sendiri.. haha:D
Sementara untuk
bagian proteksi, tugas kami adalah mempelajari mengenai proteksi relay. Mulai
dari jenis-jenisnya, cara kerja, perhitungan settingnya, sampai ke cara
pengukuran dan pengecekan kondisi relay. Untuk bagian ini mentornya ada 2 Bu
Risma sama Pa Aep. Cuma gue bertemu sama Bu Risma cuma 2 minggu doank soalnya
dia harus balik ke Surabaya buat jadi walikota.. Engga deng becanda.. Dia lagi
cuti buat melahirkan, tup pas gue masuk pertama kali doi emang lagi hamil tua.
Jdlah Pa Aep single fighter untuk menghadapi kami.. haha
Karena sebagian
besar tugas kami terkait dengan pengecekan dan pengujian secara langsung dengan
komponen/alat di lapangan, maka kami sering melakukan kunjungan ke GI-GI sambil
jalan-jalan keliling bandung :D, mulai dari GI di bandung selatan, ujung
berung, rancaekek, lagadar dan tentunya GI di cigereleng itu sendiri. Yang buku
kuning akan mencari data terkait komponen-komponen di GI, data&assesmen
akan mencari data hasil pengujian seperti uji stability trafo, tangen delta,
minyak trafo dll untuk dipelajari mengenai kondisi alat tersebut. Proteksi
belajar cara mengoperasikan relay di ruang control panel dan transmisi mengukur
arus bocor pada arrester untuk mengetahui kondisi arrester.
Oh iya selain belajar, disini juga setiap hari
jumat diadakan olahraga bersama dan dilantai paling atas gedung tempat kami KP,
disediakan ruang olahraga yang berisi meja pingpong dan beberapa alat
olahraga/fitness, so kalau lagi bosen dan jam kerja sudah lewat bisalah ya
nge-pingpong dulu.. haha:D
Yang saya lihat PLN memang bukan perusahaan
swasta yang memiliki target tinggi tiap bulannya atau bahkan tiap harinya
tetapi kesejahteraan pegawainya cukup diperhatikan. Seorang mentor berkata,
“Kalau ingin hidup kaya, carilah perusahaan swasta/asing yang besar. Tetapi
kalau ingin jihad (mengabdi) untuk negara, PLN tempat yang tepat.” Silakan
artikan sesuai dengan logika masing-masing. :p Saya kira cukup sekian ocehan dari saya. Semoga bermanfaatJ
Setelah inspeksi di GI Lagadar
kunjungan ke GI baru di Rancaekek
di rooftop dengan latar GI Cigereleng
Komentar
Posting Komentar